The Black Dahlia Murder Live in Jakarta


Setelah sebelumnya sempat menghibur para fans setianya di tahun 2007, tahun ini Black Dahlia Murder (BDM) datang lagi ke Indonesia untuk mempromosikan album terbaru mereka, Ritual. Jika di konser sebelumnya dibuka oleh Burgerkill, maka pada konser tahun ini Deadsquad lah yang mendapat kehormatan untuk membuka konser BDM.

Dari ‘curi dengar’ soundcheck Deadsquad, sudah terasa bahwa sound konser ini akan terdengar keren. Namun jumlah penonton yang terlihat datang pada malam itu tidaklah terlalu banyak, sekitar 500-an orang. Hal ini mungkin dikarenakan hujan yang sempat mengguyur venue pada sore hari sebelum acara dan kenyataan bahwa BDM pernah tampil di Jakarta sebelumnya.

Untung saja jumlah penonton tidak memengaruhi penampilan kedua band tersebut pada malam kemarin. Keduanya tetap maksimal dalam menghibur penonton yang sudah datang ke acara. Deadsquad mendapatkan kesempatan pertama dan menghajar penonton dengan lagu-lagu andalannya antara lain ‘Pasukan Mati’ dan ‘Manufaktur Replika Baptis’. Penampilan band Technical Death Metal dari ibukota ini rupanya memang ditunggu-tunggu oleh banyak penggemarnya. Hal ini terlihat dari jumlah penonton yang menggunakan t-shirt Deadsquad sepintas jumlahnya hampir sama banyaknya dengan penonton yang menggunakan kaos BDM. Penampilan yang maksimal dari Deadsquad cukup memanaskan penonton untuk atraksi utama malam itu.

Segera setelah set up alat selesai dilakukan, BDM yang ditunggu-tunggu akhirnya naik ke panggung sekitar pukul 20.00. Mereka langsung membawakan ‘A Shrine to Madness’ yang cukup membakar antusiasme penonton. Aksi Trevor Strnad yang berkali-kali mengajak penonton untuk ber-headbang, berloncatan dan membuat circle pit pun mampu memanaskan suasana. Penampilan rapi dan sound yang prima menjadikan konser mudah dinikmati, bahkan oleh orang-orang yang bukan fans BDM. Perlu diingat bahwa musik yang dibawakan oleh BDM sendiri bukan jenis musik yang mudah dibawakan, ini menunjukkan bahwa sebagai musisi, para personel BDM memang handal memainkan instrumennya masing-masing.

Beberapa lagu seperti ‘Miasma’ dan ‘Moonlight Equilibrium;, sukses mengacak-acak penonton di depan panggung. Lagu-lagu dari album Ritual memang menjadi menu utama pada konser ini, namun tidak ketinggalan BDM memainkan lagu-lagu favorit penonton dari album sebelumnya seperti ‘Funeral Fist’, ‘Necropolis’, dan ‘Black Valor’. Di tengah penampilannya, berkali-kali Trevor berkomunikasi ke penonton, seperti saat ia melontarkan pujian bagi Deadsquad yang disebutnya sebagai band Indonesia terbaik yang pernah main bersama BDM, maupun saat mengomentari tindakan seorang penonton yang melempar kaleng bir ke arah panggung. “Kami tidak usah diberikan bir lagi, kami sudah memiliki banyak stok bir saat ini,” kurang lebih candanya malam itu.

Penampilan BDM malam itu akhirnya diakhiri oleh sebuah lagu encore, ‘Statutory Ape’, setelah penonton meneriakkan koor “We want more” berkali-kali. Wajah puas pun terlihat dari wajah para personel BDM maupun penonton malam itu.

Comments