Saya sedang berdiskusi dengan seorang teman baru-baru ini, kasus
spesifik permainan Kurt Cobain. Ada banyak pemain dengan tingkat
kemahiran teknisnya, tetapi hanya ada satu Kurt Cobain. Niatnya kuat,
tidak ada yang akan menghentikan mereka. Kurt Cobain adalah contoh yang
baik tentang hal itu. Dia hanya melakukan musik yang ingin dia lakukan -
itulah yang saya nilai.
Ketika saya
mendengar dia dan saya mendengar Nirvana, saya tidak tahu berapa banyak
teori musik atau apa pun yang dia tahu, tetapi dia mampu mengembangkan
teknik yang cukup untuk menyampaikan maksudnya. Dia tidak memiliki
teknik virtuoso, tapi dia tidak membutuhkannya.
Kamu harus ingat
bahwa gaya permainannya - chords-nya itu dan cara dia untuk arpeggione
chords-nya dan kemudian membuatnya meledak. Selama bertahun-tahun aku
habiskan waktu berlatih scales dan virtuoso types riff, Kurt mengunci
chords ini dengan cara yang sangat terhubung.
Saya juga melihat itu
pada orang-orang seperti Billie Joe Armstrong (frontman Green Day).
Ketika kamu melihat dia memetik senar, itu menjadi virtuosic dalam arti
tertentu karena terdengar seperti orkestra saat dia membunyikan gitarnya
- setiap string memiliki zip code-nya sendiri, kamu tahu maksudku? Kurt
juga seperti itu.
Banyak orang mungkin tidak memandang Kurt sebagai
seorang virtuoso tetapi dia memiliki hubungan dengan apa yang dia
lakukan. Dia menemukan zona nyamannya dengan tekniknya. Semua orang
melakukan itu. Semua orang membutuhkan semacam teknik dan mereka secara
alami akan tertarik pada hal yang paling tepat bagi dirinya - jangan
terlalu bingung dengan apa yang dikatakan orang2 di dunia luar. Mereka
harus mempercayai naluri mereka.
Comments
Post a Comment