Sebagai pendiri Earache Records yang merupakan salah satu label metal kenamaan saat ini, Digby Pearson tentu banyak mengundang rasa hormat metalheads seluruh dunia terutama dari band-band yang sedang maupun pernah terlibat didalamnya, seperti diantaranya ada CARCASS, MORBID ANGEL, AT THE GATES, DEICIDE dan juga tentu saja NAPALM DEATH.
Khusus untuk nama terakhir, meski sempat saling berbagi keuntungan antara NAPAM DEATH dengan Earache, namun baru-baru ini Digby mengeluarkan pernyataan keras yang menyerang pribadi Mark “Barney” Greenway, vokalis NAPALM DEATH.
Serangan verbal ini diawali dari blog ‘Ask Earache’ dimana seorang penggemar bertanya pada Digby tentang pengalaman baik buruknya bekerja sama dengan beberapa band dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai jawaban, Digby memberi pujian khusus pada Tomas Lindberg dari AT THE GATES dan Troy Azagthoth dari MORBID ANGEL dan beberapa nama lainnya, namun pengalaman buruk justru dilayangkan pada NAPALM DEATH dan Mark Greenway secara personal. Berikut pernyataan kasarnya:
“Aku tidak pernah punya waktu berurusan dengan Mark “Barney” Greenway. Kami mendukungnya dan bandnya selama lebih dari satu dekade, menginventasikan banyak uang demi karirnya. Mungkin dia tak pernah menyadari fakta ini. Dia punya manajer yang salah dengan Mark Walmesley mengurusi segala sesuatu untuknya termasuk keungan. Aku menduganya itu setiap hari.
“Masalah mendasarnya juga karena pada kenyataannya Barney tidak terlibat di rilisan dua album pertama yang mengenalkan NAPALM DEATH secara sukses sehingga dia benar-benar ketinggalan momen dimana menjadi faktor utama mengenalkan sebuah band baru pada label. Dia tidak punya alasan untuk menerima hal baik dari saya ataupun Earache karena dia masuk ke satu band yang sudah sukses. Saya juga tak pernah aktif untuk mengontraknya dan dulu dia hanyalah kru di band tersebut. Dulu dia vokalis BENEDICTION yang tiba-tiba beruntung mendapat kontrak bergabung di band sukses. Dia hanya mengikuti kontrak yang dia sendiri tak dapat memilihnya.
“Sepanjang tahun 90an Barney dengan NAPALM DEATH nya memang merilis album di bawah kontrak Earache, namun setelah itu mereka secara lambat laun mulai kehilangan fanbasenya. Tetapi Earache sendiri tetap mendukung mereka meski hanya di belakang layar agar NAPALM DEATH tidak bubar. Bahkan Barney sendiri ketika itu keluar dari kapal NAPALM DEATH dan bergabung dengan EXTREME NOISE TERROR meski hanya satu album. Kejadian tersebut tentu menjadi situasi yang tidak menyenangkan bagi Earache”.
Dan sekedar gambaran pula, di tahun 1997 Barney memang ikut bersama EXTREME NOISE TERROR untuk merilis “Damage 381” yang uniknya album tersebut juga dirilis dibawah lisensi kontrak Earache Records. Namun memang ketika itu Barney sempat keluar dari NAPALM DEATH sebelum bergabung lagi di tahun yang sama.
Beberapa hari lalu, Loudwire melakukan pembicaraan khusus dengan Barney sebelum NAPALM DEATH memulai konsernya bersama MUNICIPAL WASTE. Pernyataan balasan dari Barney justru terkesan mengejutkan dan bertolak belakang dengan yang diuangkap Digby sebelumnya terutama soal manajer pribadi. Barney menegaskan kalau dirinya tak memiliki manajer pribadi dan menurutnya Digby juga tak pernah memberi investasi besar ke NAPALM DEATH, namun melainkan hanya kewajiban kontrak biasa di masa lalu.
Dan untuk tanggapan selengkapnya dari Barney tersebut bisa dilihat di video di bawah postingan.
Comments
Post a Comment